Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 12 Maret 2013

Enam Kepala Daerah Raih Penghargaan Pendidikan


Headline
Foto : Ilustrasi
INILAH.COM, Padang - Enam kepala daerah tingkat kota dan kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) menerima penghargaan sebagai kepala daerah penyelenggara pendidikan terbaik.
Perhargaan tersebut diserahkan oleh gubernur yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Ali Asmar, Kamis (27/12/2012) di gubernuran. Penghargaan diserahkan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-67 tahun 2012.
Pemberian penghargaan ini, didasarkan jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi (PT) dan dibagi atas dua kategori yaitu kota dan kabupaten. Untuk kategori kota, Walikota Bukittinggi Ismet Amzis meraih peringkat pertama, diikuti Walikota Padang Fauzi Bahar dan Walikota Payakumbuh Riza Falepi. Untuk kategori kabupaten, peringkat pertama diraih Bupati Kabupaten Tanah Datar M Shadiq Pasadigoe, dan Bupati Kabupaten Solok Syamsu Rahim.
Sekdaprov Sumbar, Ali Asmar, menyatakan untuk ke depan, prestasi antara jumlah siswa yang diterima di PT dan prestasi UN diharapkan seimbang. Tahun 2011, peringkat Sumbar untuk SNMPTN berada di rangking 7 nasional, sedangkan prestasi UN berada di rangking 23 nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Syamsulrizal, mengatakan upaya peningkatan mutu guru di Sumbar hanya mencapai 5 persen dari sekitar 89 ribu guru yang ada. Ke depan masing-masing kabupaten dan kota harus lebih memperhatikan peningkatan mutu guru.
Selain itu sumber-sumber belajar lainnya, seperti perpustakaan, labor, dan sarana lainnya masih sangat membutuhkan perhatian kepala daerah untuk menciptakan kondisi pendidikan yang lebih baik.
Untuk peningkatan kualitas guru, tahun 2013, Dinas Pendidikan Sumbar telah menganggarkan Rp25 juta per masing-masing kota dan kabupaten di Sumbar bagi kegiatan peningkatan guru mata pelajaran yang di UN-kan. Diharapkan melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), kompetensi guru semakin meningkat dan memperbaiki mutu pendidikan siswa didiknya.
Mengingat masih sedikitnya sekolah yang terakreditasi di Sumbar, Disdik Sumbar pun menganggarkan Rp518 juta untuk akreditasi sekolah. Masing-masing sekolah akan mendapatkan Rp3 juta.
“Saat ini hanya 49 persen sekolah yang sudah terakreditasi. Sementara akhir tahun 2014, persoalan akreditasi sekolah sudah harus selesai. Karena ke depannya, sekolah yang belum memiliki akreditasi, tidak akan diikutsertakan dalam UN,” jelasnya.
Walikota Bukitinggi, Ismet Amzis, mengatakan dengan pola maju bersama yang disepakati antara walikota, kepala dinas pendidikan, dan guru, secara berturut-turut Kota Bukittinggi selalu terdepan meraih prestasi di bidang pendidikan. Jumlah siswa dari sekolah di Bukittinggi yang diterima di PT tahun 2012 sebanyak 1.388 orang.
“Dengan pola maju bersama ini, tidak ada perbedaan antara sekolah swasta dan negeri. Adanya penghargaan ini, membuktikan Kota Bukittinggi sudah semakin baik mengelola dunia pendidikan,” ujarnya.
Untuk dunia pendidikan, dikatakan Ismet, pemerintah Kota Bukittinggi sudah menjadikan ini sebagai bagian yang tidak boleh diabaikan. Dalam APBD 2013, anggaran pendidikan sudah mendekati 40 persen, jauh melebihi amanat undang-undang.
Sedangkan untuk pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu, sudah diberikan untuk 700 orang. Sementara tahun sebelumnya, 2011, jumlah penerima beasiswa mencapai 2.000 orang.
Bagi guru dan tenaga pendidik lainnya, juga diberikan kesempatan menyelesaikan studi sampai jenjang S2. “Semuanya dibiayai oleh Pemko Bukittinggi,” jelasnya.
Terkait peringkat UN, Bukittinggi pun berhasil mempertahankan predikat kelulusan terbaik selama 10 tahun belakangan ini untuk tingkat SMA/MA. Kemudian juga prestasi terbaik tingkat SMK pada tahun 2012.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata menyebutkan, meskipun Kota Padang belum berada di posisi pertama, ini merupakan langkah awal mulai membaiknya pendidikan di kota bengkuang. Sejauh ini, siswa tamatan yang berasal dari kota Padang sudah banyak yang masuk perguruan tinggi, namun belum sebagian besar masuk perguruan tingi favorit.
Dalam penilaian ini, jumlah siswa yang masuk perguruan tinggi dibedakan berdasarkan zona perguruan tinggi. Untuk zona satu seperti perguruan tinggi di luar negeri, ITB, UI, UGM, dan lainnya mendapatkan bobot 4. Sedangkan untuk perguruan tinggi swasta yang tidak terkenal akan berada pada zona 4 dengan bobot 1. Semakin banyak siswa yang masuk dalam PT zona 1, semakin banyak nilai terhadap kepala daerah sebagai penyelenggara pendidikan.
Selain memberikan penghargaan kepada kepala daerah, juga diberikan penghargaan kepada kepala sekolah dan guru-guru berprestasi di tingkat nasional. Sebanyak 16 kepala sekolah di Sumbar mendapatkan penghargaan sebagai pengelola pendidikan terbaik di lingkungan sekolah. Kemudian, sebanyak 8 orang guru berprestasi di berbagai daerah juga meraih penghargaan. Salah satunya, Marjohan guru berprestasi di tingkat nasional asal Batusangkar. [gus]

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 

Blogger news

Blogroll

DATA PENGUNJUNG

Flag Counter