Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 10 April 2013

Ini Contoh Lembar Jawaban UN 2013


 

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya merilis contoh lembar jawaban ujian nasional (LJUN) 2013 yang akan digunakan untuk tingkat SMA/SMK/MA/SMALB dan Paket C pada 15 April. Seperti yang diumumkan, pada LJUN ini terdapat barcode di sisi kanan atas sebagai penanda.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan bahwa LJUN pada tahun ini dibuat satu paket dengan naskah soal UN. Bahkan, barcode yang ada di sisi kanan atas LJUN tersebut juga identik dengan barcode yang ada di naskah soal.
"Dengan barcode ini, peserta UN tidak perlu lagi menulis kode soal. Untuk memeriksanya, barcode LJUN akan dipindai dan disesuaikan dengan naskah," kata Khairil di Kemdikbud, Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Ia juga mengimbau agar pengawas UN memahami hal ini sehingga apabila ada siswa yang meminta tukar LJUN karena rusak, naskah soalnya juga harus diganti baru. Kemudian para peserta didik juga diminta untuk memisahkan LJUN dengan naskah soal sebelum mengerjakan soal UN.
"Sekali lagi, LJUN hanya boleh digunakan untuk mengerjakan naskah soal yang menjadi pasangannya karena merupakan satu paket dan ada kode yang saat dipindai akan ketahuan lembar LJUN mengacu soal yang mana," kata Khairil.
Seperti diketahui, UN kali ini memiliki 20 variasi paket naskah soal untuk setiap ruang ujian berisi 20 peserta. Dengan demikian, peserta didik dapat konsentrasi dalam mengerjakan soal dan cukup mempelajari materi sesuai kisi-kisi sebelum ujian berlangsung.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri

Selasa, 12 Maret 2013

Cara Efektif Menjaga "Mood" Belajar Bahasa Inggris

 
SERPONG, KOMPAS.com - Di awal masa belajar biasanya seseorang penuh semangat dan motivasi. Namun seiring berjalannya waktu, semangat tersebut akan luntur dan minat belajar yang semula menggebu akhirnya hilang. Nah bagaimana cara tepat untuk menjaga minat belajar khususnya belajar bahasa Inggris agar tetap hidup?

Head of Marketing Wall Street Institute Indonesia, Grace Chandra, mengatakan bahwa untuk menjaga minat belajar yang utama adalah membangun suasana dan proses belajar senyaman mungkin. Tanpa suasana yang nyaman, orang yang sedang belajar akan gelisah dan cepat bosan sehingga bahan yang diajarkan tidak akan tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, carilah kelompok, tempat kursus atau komunitas yang nyaman bagi Anda untuk belajar dengan konsisten.

"Membuat proses belajar senyaman dan semudah mungkin. Harus interaktif dan tidak hanya berjalan satu arah saja," kata Grace saat Peresmian cabang keenam Wall Street Institute di Mall Alam Sutera, Serpong, Selasa (26/2/2013).

Selanjutnya, usahakan ada kegiatan yang menyenangkan paling tidak seminggu sekali. Kegiatan tersebut juga dapat dijadikan sebuah media untuk mengasah dan mempraktekkan apa yang telah dipelajari.Untuk tempat kursus, ini alternatif sehingga suasana belajar tidak terus menerus di kelas.

"Misalnya ada social club yang memang didesain agar siswa tidak jenuh dan bosan," jelas Grace.

Format social club ini juga bermacam-macam. Contohnya saja, mengadakan acara masak bersama dengan chef ternama namun obrolan yang dilakukan tetap harus dengan bahasa Inggris. Atau misalnya membuat workshop film kecil-kecilan dengan mengundang sutradara ternama tapi tetap penyampaiannya dengan bahasa Inggris.

"Hal seperti ini yang dilakukan agar minat siswa tidak luntur dan percaya diri mereka tumbuh," ujar Grace.

"Yang terpenting lagi, jangan buat siswa terbebani dengan masalah jadwal. Biarkan mereka menentukan jadwal yang sesuai dengan kesibukannya," tandasnya.
 
Editor :
Caroline Damanik

8 Tips Mengingat Kata Baru dalam Bahasa Asing




KOMPAS.com - Saat kita mencoba mempelajari suatu bahasa asing, banyak yang mengeluh tidak bisa mengingat kata-katanya dengan baik. Mengingat kata-kata bisa menjadi suatu hal yang sangat sulit, apalagi bagi orang dewasa yang pikirannya sudah penuh dengan urusan pekerjaan, keluarga dan tanggung jawab lainnya.

Untuk bisa "nyambung" dalam pembelajaran suatu bahasa dibutuhkan perbendaharaan paling tidak 120 kata. Namun, itu bukan hal yang sulit jika Anda mengikuti 8 tips dari pengajar EFL di Korea Selatan, Anne Merritt, berikut ini.

1. Buat target yang realistis
Lupakan daftar perbendaharaan kata yang panjang atau membaca kamus. Para ahli mengatakan bahwa orang biasanya belajar 10-20 kata per waktu belajar. Jika Anda menyediakan waktu khusus untuk belajar bahasa asing selama 15 menit per hari, maka cobalah untuk menetapkan target menguasai 20-25 kata atau frase setiap minggunya. Hanya butuh enam minggu untuk bisa menguasai 120 kata atau frase yang perlu diingat.

2. Lakukan klasifikasi
Belajar sejumlah kata atau frase yang tidak berhubungan dalam satu hari mungkin agak sulit. Cobalah fokus pada tema-tema tertenty setiap minggunya. Pikiran kita akan mengelompokkan kata atau frase yang berhubungan secara alamiah dan melakukan klasifikasi informasi dengan baik.

3. Hindari lawan kata
Sangat logis jika belajar kata yang berlawanan secara bersamaan. Namun, lebih baik tidak demikian. Pasalnya, Anda akan tergoda untuk menggunakan lawan katanya pada waktu Anda ingin menggunakan suatu kata. Sebaliknya, pelajari dulu kata-kata yang sifatnya lebih umum. Setelah itu bisa diingat dengan baik berikut padanan artinya, mulailah pelajari lawan katanya.

4. Membedah kata-kata yang baru didengar

Ketika menemukan kata baru, lihatlah struktur katanya. Banyak kata terdiri dari prefiks dan sufiks, dan pemahaman yang tepat terhadap struktur kata tersebut sangatlah menguntungkan. Contohnya kata désagréable di bahasa Perancis. Kata ini mengandung prefiks dés- dan sufiks kata sifat -able. Mempelajari afiks dapat membantu Anda untuk memahami konjugasi dan struktur dan mudah mempelajar kata-kata lain yang baru ditemukan.

5. Baca, baca, baca
Membaca akan membantu Anda mengingat kembali perbendaharaan kata Anda dan melihat penggunaan kata-kata tersebut dalam kalimat dan konteks baru. Salah satu sumber pembelajaran yang sangat baik dalam menguasai bahasa asing adalah melalui bahan bacaan sesuai tingkatan orang yang belajar. Sumber lainnya yang baik adalah iklan atau menu di restoran.

6. Visualisasikan

Salah satu trik yang tepat untuk menguasai kata baru adalah dengan Keyword Method. Gambarkanlah kata yang baru Anda ketahui itu dalam bahasa tersebut, visualisasikan dalam bentuk gambar atau adegan. Contohnya, dalam perjalanan ke Moskow, saya mengingat kata sapaan baru dalam bahasa Rusia, yaitu “Zdravstvujtye” dengan visualisasi seekor burung pemakan bangkai. Visualisasi ini tampaknya abstrak, konyol dan sedikit memalukan, namun itu bekerja. Saya lebih mudah mengingat kata itu.

7. Fokus pada frase

Ahli bahasa Michael Lewis mendorong belajar bahasa melalui konteksnya di seuatu kalimat daripada mengingat arti kata per kata. Komunikasi sehari-hari, misalnya dalam bahasa Inggris, biasanya menggunakan frase-frase sederhana, seperti "turn left", "just a minute", dan "nice to meet you". Ketika baru mempelajari suatu bahasa, ingatlah frase-frase sederhana yang ada dan Anda sudah akan memiliki segudang kata untuk berdialog tanpa tertekan karena mencoba menyambung kata demi kata yang diingat.

8. Review lebih sering

Dalam kelas belajar perbedaharaan kata, kata-kata yang sudah diingat kemarin lebih penting daripada kata-kata yang dipejari hari ini. Tujuannya adalah mentransfer memori jangka pendek Anda tentang kata-kata baru ke memori jangka panjang. Review atau mengingat ulang sangat esensial, terutama dalam beberapa hari atau minggu pertama Anda belajar kata-kata yang baru. Buku teks bahasa dan program online yang baik biasanya menggunakan metode ini.
Sumber :
Editor :
Caroline Damanik

Tips Menarik Belajar Materi yang Membosankan



JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi banyak orang, belajar untuk ujian kerap terasa membosankan. Materi-materi tertentu bahkan kurang memiliki daya tarik sehingga membuat orang malas dan bahkan lekas lupa pada apa yang dipelajarinya. Jika tak berusaha keras, akibatnya fatal.

Ahli Ingatan yang juga merupakan CEO dari Perusahaan Memrise, Ed Cooke, menjelaskan bahwa untuk mengatasi kebosanan tersebut dibutuhkan cara kreatif agar lebih mudah mengingat informasi yang dipelajari. Salah satu cara efektif yang sebenarnya sudah sering dilakukan adalah dengan menggunakan mnemonic atau metode menyingkat informasi penting menjadi kata yang menarik sehingga mudah diingat.

"Orang lebih mudah mengingat suatu yang unik, nyata dan menyenangkan. Orang tentu saja lebih ingat saat ia dicium Scarlet Johansson daripada perbedaan antara alkana dan alkena," kata Ed.

Dengan metode mnemonic ini, orang-orang yang selalu mengeluh bosan dalam belajar dan kesulitan menghapal sesuatu yang penting dalam ujian dapat teratasi. Biasanya metode ini bekerja dengan menggabungkan beberapa nama atau menghubungkannya dengan suatu hal atau lokasi yang berhubungan dengan informasi yang sedang dihapal.

"Misalkan saja harus mengingat Riyadh adalah ibukota Saudi Arabia. Karena tidak ada detail jelas yang bisa memudahkan mengingat. Maka ada yang menghapalnya dengan cara menggubahnya menjadi reff lagu rehab milik Ami Winehouse yang sekali dinyanyikan mudah terngiang," jelas Ed.

Atau misalnya dalam menghapal Malabo sebagai nama ibukota guinea katulistiwa, seseorang mengaitkannya dengan gambar seekor guinea-pig atau marmut yang sedang merokok Marlboro. Sehingga saat berjumpa dengan orang yang berasal dari guinea katulistiwa pada lain waktu, akan teringat gambaran marmut merokok Marlboro yang merujuk pada Malabo.

"Hal ini bisa dilakukan untuk menghapal banyak hal. Kata-kata yang dipilih setidaknya sesuai dengan definisi dan pengetahuan orang yang menghapal sehingga lebih mudah diingat," ujar Ed.

"Dengan cara ini, belajar dan menghapal akan lebih efektif dan menyenangkan," tandasnya.

 
Sumber :
Editor :
Caroline Damanik

Ingin Pintar, Stop Jajan Sembarangan


KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Murid-murid SD membeli jajanan saat jam istirahat di sekitar sekolah mereka di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (20/2). Jajanan sekolah yang tidak terjamin kebersihan dan keamanannya berpotensi menjadi penyebab gangguan kesehatan anak-anak.
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, orang tua selalu khawatir dengan makanan yang dikonsumsi anak saat di sekolah. Pasalnya, berbagai macam jajanan yang tersedia di sekolah belum tentu sehat dan memiliki nutrisi yang baik.

Doktek Kecil-Mahir Gizi dari SD Negeri 003 Batu Aji Batam, Galuh Adhirangga mengatakan bahwa jajanan di sekolah memang beranekaragam dan lebih menarik minat daripada bekal yang dibawa dari rumah. Namun jajanan yang menarik tersebut justru miskin gizi dan jauh dari kata sehat.

"Kami anak-anak kan suka makanan yang berwarna padahal yang warnanya cerah itu malah banyak bahan pengawetnya," kata Galuh di sela acara Pemberian Penghargaan Dokter Kecil-Mahir Gizi di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, pekan lalu.

Untuk itu, ia berusaha untuk mengingatkan teman-teman sekolahnya agar selektif dalam memilih jajanan. Ia mengakui awalnya cukup sulit untuk mengajak teman-temannya dan pedagang kantin untuk menjual jajanan yang sehat. Namun dengan penyulyuhan berkala, akhirnya usahanya berhasil.

Hal serupa juga dialami oleh guru pendamping Madrasah Ibtidaiyah Darul Hikam, Ginawati. Ia mengungkapkan bahwa untuk meyakinkan para pedagang kantin, pihaknya melakukan uji tes jajanan tersebut. Selanjutnya, hasil dari uji tes tersebut dipasang di kelas dan di kantin sehingga anak-anak bisa memilih sendiri jajanan yang sehat.

"Awalnya ya pada monyong pedagang kantinnya. Tapi setelah melihat jajanan yang tidak sehat dan berbahan pengawet tidak laku, mereka mulai beralih. Namanya pedagang kan nggak mau rugi," ujar Ginawati.

"Anak-anak awalnya juga susah. Tapi setelah dibilang kalau jajan nggak sehat nanti nggak pinter, anak-anak langsung mau ikut," imbuhnya.

Selain menertibkan jajanan yang tidak sehat, ia dan tim dokter kecil-mahir gizi dari Program Caravan Gizi Dancow juga mulai membudayakan jajanan khas cirebon seperti tahu gejrot dan lain-lain untuk dijual di kantin sekolah. Langkah ini ternyata cukup berhasil sehingga jajanan yang tak bergizi dan penuh bahan pengawet sudah tak ada lagi di kantin sekolah.

"Orang tua ikut senang dengan langkah ini. Karena biasanya kan mereka khawatir kalau anak-anaknya jajan sembarangan," tandasnya.
 
Editor :
Caroline Damanik

Pengikut

 

Blogger news

Blogroll

DATA PENGUNJUNG

Flag Counter